Hari Perdamaian Untuk Bumi

Terinspirasi dari artikel VOAnews yang berjudul: AS Selamatkan Warga Iran yang Disandera Perompak. (5/1/12)

(sumber: voanews.com)

Angkatan Laut Amerika menyelamatkan 13 warga Iran yang berada dalam tahanan perompak Somalia.
Meski kita tahu bagaimana hubungan negara Amerika dan Iran. Mulai dari fasilitas nuklir Iran yang sangat di tentang oleh Amerika, sampai pada  rencana di berikannya sanksi kepada Iran- yang di dukung oleh negara-negara eropa- terhadap pelarangan ekspor minyak Iran, di karenakan Iran mengelak untuk menutup fasilitas nuklirnya.
Akibat dari sanksi tersebut, Iran mengeluarkan ancaman untuk menghambat arus minyak melalui Selat Hormuz di teluk Persia, kalau negara-negara Barat terus-menerus berusaha menekan Iran dengan mengenakan sanksi terhadap ekspor minyak Iran atas fasilitas nuklirnya. Tentunya hal itu membuat Amerika dan negara Barat cemas, karena selat Hormuz sangat vital sekali sebagai jalur pengiriman pasokan minyak, hampir sepertiga pasokan minyak dunia melawati selat tersebut dan tentunya hal tersebut akan mengancam pertumbuhan ekonomi dunia termasuk Eropa.
Belum lagi di tambah, laporan Iran, bahwa Iran berhasil menembak pesawat mata-mata pengintai tak berawak milik Amerika di kawasan udara Iran. Bahkan Iran sempat memamerkan pesawat pengintai itu dan juga menolak untuk mengembalikan pesawat mata-mata itu kepada Amerika dan mengatakan bahwa Amerika telah melanggar hukum Internasional.

Tetapi kenapa Amerika repot-repot, bahkan untuk menyelamatkan belasan warga Iran yang di tawan oleh perompak Somalia di laut Arab?? Dimana kapal Iran tersebut telah dikuasai oleh para perompak selama lebih dari sebulan dan digunakan sebagai markas operasi bajak laut, dan para sandera-pun di paksa untuk membantu para perompak.
Apakah ini pertanda perdamaian dari Amerika?
ataukah ini cuman merupakan kebetulan belaka, karena NAVY Amerika secara kebetulan ada di wilayah perairan di mana kapal Iran itu di tawan?
Tetapi dengan mengesampingkan faktor "kebetulan" yang ada, karena kapal U.S. Navy itu telah menerima sebuah S.O.S dari kapal Iran sebelum menyelamatkannya. Tentunya Angkatan Laut Amerika itu telah mengetahui bahwa kapal itu adalah kapal Iran- tetapi mereka tetap menyelamatkannya.

Nah belajar dari situ, kita sebagai bangsa Indonesia, yang bahkan masih berada di dalam satu bangsa, satu bahasa, dan satu negara. Kerap kali bertikai, mulai dari ujung provinsi paling barat Indonesia, Aceh, sampai provinsi paling timur Indonesia, Papua. Terjadi berbagai macam konflik, baik konflik antar suku, antar agama, antar aparat pemerintah dan masyarakat, sampai antara masyarakat dengan masyarakat.
Harusnya kita malu, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, tetapi malah saling bertikai. Alih-alih bersatu bersama-sama membangun negeri ini, tetapi malah kita saling terpecah belah.

Agama yang seharusnya menjadi pegangan hidup dan sebagai jalan hidup, kini malah di anggap sebagai suatu komunitas yang eksklusif, sehingga kerap sekali menimbulkan pertikaian. Di tambah ketegangan antara suku-suku, dan etnis-etnis yang ada di Indonesia. Belum lagi korupsi yang ada di mana-mana, sehingga pemerintah lebih mementingkan komunitas-komunitas dan kepentingan-kepentingan nya masing-masing. Sehingga masalah pertikaian di Indonesia tak kunjung berakhir. Menunggu pemerintah untuk mengatasi segala permasalahan konflik-konflik yang ada di sekitar kita. Sama saja menunggu sesuatu yang belum pasti adanya. Perubahan itu di tangan kita. Pemerintah selalu berubah, sesuai dengan kabinetnya. Tetapi kita sebagai masyarakat, akan selalu menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.

Inilah saatnya untuk kita, bukan hanya untuk membuka mata, tetapi juga membuka hati, untuk menerima segala perbedaan yang ada. Sehingga pertikaian antara agama, suku, ras, etnis, golongan yang berbeda bisa di minimalisir. Ibarat sebuah taman, kalaupun hanya terdapat satu jenis tanaman di situ, tentunya taman itu tak akan indah. Oleh karena itulah, kita yang dikaruniai keanekaragaman budaya, agama, etnis dan suku, bersatu dan bersama-sama dalam membangun bangsa ini. Sehingga kita mempunyai kebangaan, sebagai satu kesatuan dan bagian dari Bangsa Indonesia.

(sumber voanews.com)

Tidak ada komentar: